Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen (SMPTK) dan Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK) Rehobot akan menggelar Ibadah syukuran serta acara bakar batu penamatan untuk 22 siswa tahun ajaran 2024-2025. Ini merupakan momen bersejarah yang patut dirayakan bersama karena menandakan akhir perjalanan pendidikan mereka di sekolah ini.

Pendeta Anton Wamang, SosAg SThMh, kepala sekolah dari SMPTK Rehobot menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas tiga tahun yang luar biasa. Kami sangat bersyukur atas semua yang telah dicapaiku dengan dukungan-Nya. Terima kasih Tuhan!

Sebagai lulusan dari Jurusan Kependetaan dan Pendidikan, 22 siswa telah menyelesaikan pendidikan selama tiga tahun. Seperti yang disampaikan oleh kepala sekolah, setelah tamat mereka akan siap untuk melayani setiap jemaat dan Klasis dengan baik.

Pdt Anton mengungkapkan rasa syukurnya atas penyertaan Tuhan ketika hari ini, 22 siswa dari angkatan 2024-2025 menamatkan masa studinya. Acara penamatan diadakan bersama-sama dengan ibadah dan perayaan bakar batu di halaman Gereja Kingmi Rehobot, Jalan Agimuga pada Senin (3/5/2024).

Menurut laporan, Dr. Eltinus Omaleng, SE MH, Janes Natkime, Agus Natkime dan beberapa tokoh masyarakat lainnya adalah pendiri SMPTK dan SMTK Rehobot. Ini adalah lembaga pendidikan yang diawasi oleh Yayasan Pendidikan Persekolahan Gereja Kingmi di Tanah Papua.

Saat ini, sedang dibangun sebuah gedung sekolah baru yang akan memiliki dua lantai dan dilengkapi dengan aula serta fasilitas lainnya. Setelah pembangunan selesai, gedung tersebut akan digunakan untuk penerimaan calon mahasiswa dan mahasiswi.

“Dengan adanya pembangunan pondasi, kami berharap dapat menarik lebih banyak siswa dan menjadi tujuan utama perguruan tinggi di masa depan,” jelasnya.

Janes Natkime, inisiator pendirian sekolah agama ini, juga menyampaikan rasa syukurnya.

Menurut Janes, puluhan siswa lulusan adalah bagian dari angkatan pertama dan telah memenuhi persyaratan keagamaan. SMPTK dan SMTK membuka kesempatan bagi anak-anak Amungme dan OAP lainnya untuk memperdalam pemahaman tentang kebenaran Injil.

Janes mengungkapkan bahwa meskipun ada sekolah teologi yang sudah ada, anak-anak mereka seolah-olah tidak mendapatkan perhatian yang cukup. Oleh karena itu, mereka berharap agar didirikan sekolah SMPTK dan SMTK ini. Hari ini, Tuhan telah memberikan berkat dengan adanya penamatannya.

Kepala sekolah dan para guru menghadiri acara ibadah syukuran ini dengan harapan bisa membangkitkan semangat di antara semua siswa dan orangtua. Dengan adanya acara bakar batu ini, diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi seluruh komunitas sekolah.

Jane mengatakan bahwa mereka sedang berusaha membangun gedung sekolah saat ini, dan membutuhkan bantuan dari Pemerintah dan PT Freeport Indonesia.

Ia berharap mendapat bantuan dari pemerintah dan PT Freeport Indonesia.

Seorang perwakilan dari siswa angkatan 2024-2025, Agus Natkime, menyatakan bahwa penting untuk merayakan kelulusan ini karena mereka adalah generasi pertama yang lulus dari SMPTK dan SMTK Rehobot. Ini adalah hasil dari pendirian sekolah ini dan patut disyukuri oleh semua pihak.

Dia berharap bahwa di masa depan, akan ada lebih banyak lulusan dari sekolah agama ini yang akan menjadi penyebar Injil Tuhan.

Agus berharap bahwa pemerintah dan PT Freeport Indonesia akan mendukung pembangunan gedung yang lebih layak untuk proses belajar mengajar, sehingga tidak diperlukan lagi menggunakan gereja sebagai tempatnya.

Kami telah menggunakan gedung Gereja Rehobot sebagai tempat belajar selama ini. Pada hari Minggu, gedung digunakan untuk ibadah, tetapi selama lima hari lainnya, gedung tersebut digunakan untuk keperluan sekolah. Oleh karena itu, kami berharap agar mendapat bantuan dari pemerintah dan PT Freeport Indonesia untuk membangun sebuah gedung baru.